Romawi 6 Dan 7

Romawi 6 Dan 7

Kategori Angka Romawi yang Rumit

Di awal artikel tadi kamu udah memahami simbol dalam angka romawi. Tapi gimana ya kalau kamu pengen mengetahui atau tiba-tiba ketemu sama angka romawi kayak gini: MCMLXXXIV.

Kira-kira berapa ya ini?

Okay, bilangan tersebut tampaknya akan rumit jika kamu baca langsung begitu saja. Tapi tidak ada yang tidak mungkin kan. Kamu bisa coba perlahan dengan memecah bilangan tadi satu per-satu.

Jadinya akan seperti ini:

Kurang lebih begitu sih sederhananya. Sebenarnya masih ada simbol lain dari angka romawi tetapi cukup jarang digunakan dalam bahasa sehari-hari.

Nah kalau kamu masih penasaran tentang angka romawi, kamu juga bisa akses materi yang lebih lengkap soal membaca angka romawi yang sudah dibahas oleh salah seorang tutor Zenius di link ini.

Untuk dapat menguasai angka romawi sebenarnya tidak sulit. Sebagaimana trik dalam mempelajari bahasa yang lain, kamu hanya perlu untuk lebih sering dalam mempraktikkannya.

Semakin sering kamu melakukannya, kamu akan semakin mudah dalam menguasainya.

Bagaimanapun juga angka romawi atau bahasa Latin adalah salah satu peninggalan dari peradaban manusia.

Hari ini mungkin semakin sedikit orang yang bisa memahaminya. Terlebih lagi karena bahasa latin bukan merupakan bahasa pergaulan.

Dan salah satu upaya untuk melestarikan angka romawi adalah dengan mempelajari dan menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari.

Sama halnya ketika kamu mengetahui adanya bahasa daerah di Indonesia yang juga terancam punah karena kehilangan penutur.

Kalau kamu memiliki perhatian khusus terhadap kelestarian bahasa yang ada di dunia, cobalah untuk melakukan upaya pelestarian yang sederhana terlebih dahulu dengan menggunakannya dalam percakapan sehari-hari.

Oh iya, selain materi Matematika tentang angka romawi, kamu bisa mengasah kemampuan matematika kamu dari materi yang lain lho.

Caranya cukup cobain Zencore aja! Lewat adaptive learning dan Core Practice ini, kamu bisa upgrade otak biar cerdas beneran sekaligus tahu seberapa jago kemampuan fundamental.

Ditambah, kamu juga bisa ajak sekalian temen-temenmu buat push rank! Langsung klik banner di bawah ini ya buat cobain.

Biar makin mantap, Zenius punya beberapa paket belajar yang bisa lo pilih sesuai kebutuhan lo. Di sini lo nggak cuman mereview materi aja, tetapi juga ada latihan soal untuk mengukur pemahaman lo. Yuk langsung aja klik banner di bawah ini!

Baca Juga Artikel Lainnya

Cara Membaca Angka dan Huruf Braille dengan Cepat

Cara Membaca Kaliper dengan Tepat

Reference:Roman Empire – Encyclopedia Britannica (2021)The universal history of numbers: from prehistory to the invention of the computer (2000)

Originally Published: 13 January, 2020Updated by: Sabrina Mulia Rhamadanty & Rizaldi Abror

Follow Duniaku untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Dalam dunia sinema epik, Gladiator (2000) menjadi salah satu film yang berhasil menggambarkan keagungan sekaligus kekejaman Kekaisaran Romawi. Film ini tidak hanya memukau penonton dengan aksi dan visual yang megah, tetapi juga dengan karakter para kaisar yang penuh intrik dan kompleksitas.

Kaisar-kaisar ini, dari Marcus Aurelius yang bijaksana hingga Commodus yang kejam, membawa dimensi mendalam pada cerita perjuangan dan pengorbanan. Kini, dua dekade setelah film pertamanya, Gladiator 2 (2024) menghadirkan kelanjutan kisah, menyoroti para kaisar baru yang mewakili harapan dan tantangan baru bagi Roma. Artikel ini akan mengupas lebih dalam tentang karakter para kaisar dalam dua film ini dan bagaimana masing-masing dari mereka mencerminkan sisi terang dan gelap dari kekuasaan Romawi.

Lucius Verus (Gladiator 2)

Lucius Aurelius Verus adalah Kaisar Romawi yang memerintah dari tahun 161 hingga kematiannya pada tahun 169, bersama saudara angkatnya, Marcus Aurelius. Ia merupakan bagian dari Dinasti Nerva-Antonine dan menandai pertama kalinya Kekaisaran Romawi diperintah oleh dua kaisar secara bersamaan.

Lahir pada 15 Desember 130, Verus adalah putra tertua Lucius Aelius Caesar, anak angkat pertama Kaisar Hadrian. Setelah ayah kandungnya meninggal pada tahun 138, ia diadopsi oleh Antoninus Pius, yang kemudian menjadi kaisar setelah Hadrian wafat. Ketika Antoninus Pius meninggal pada tahun 161, Marcus Aurelius menjadi kaisar dan mengangkat Verus sebagai rekan-kaisar.

Selama masa pemerintahannya, Verus banyak terlibat dalam perang melawan Parthia, yang berakhir dengan kemenangan Romawi dan beberapa pencapaian teritorial. Setelah ikut serta dalam Perang Marcomanni, Verus jatuh sakit dan meninggal pada tahun 169. Senat Romawi kemudian menobatkannya sebagai "Divus Verus" atau "Verus Ilahi."Yes, kamu tidak salah baca, Lucius Verus yang menjadi karakter utama Gladiator 2 ini seharusnya adalah saudara angkat sang kakek. Jadi Gladiator benar-benar mengacaukan berbagai sejarah Romawi demi kepentingan cerita dan karakter.

Nah itu enam kaisar Romawi di Gladiator 1 dan Gladiator 2.

Gimana menurutmu? Sampaikan di kolom komentar!

Baca Juga: Hercules: The Legend Begins, Layaknya Film Gladiator dan 300 yang Dilebur Menjadi Satu

Macam-Macam Angka Romawi

Sebelum menulis menggunakan angka romawi, ada baiknya kamu mengenal dan menghafal bentuk-bentuk angka romawi di bawah ini:

Sebenarnya tidaklah sulit untuk membaca angka romawi. Namun karena barangkali kita jarang menggunakannya dalam keseharian, kita jadi lupa dan sering tertukar. Berikut aku bagikan sedikit kiat yang bisa kalian gunakan sebagai bahan bantuan.

Hanya ada 7 simbol yang perlu kamu ketahui dalam mengenal angka romawi. Setiap simbol melambangkan suatu bilangan.

Perhatikan dengan baik tujuh simbol tersebut. Jangan sampai tertukar karena setiap simbol mewakili jumlah angka yang besar perbedaannya.

Geta (Gladiator 2)

Publius Septimius Geta (189–211 M) adalah kaisar Romawi yang memerintah bersama ayahnya, Septimius Severus, dan kakaknya, Caracalla, dari tahun 209 hingga 211 M. Setelah ayahnya wafat pada 211, Geta dan Caracalla diangkat sebagai kaisar bersama, tetapi hubungan keduanya penuh ketegangan dan persaingan. Upaya untuk berbagi kekuasaan gagal karena rivalitas yang memuncak dalam pembunuhan Geta oleh Caracalla, dengan bantuan para centurion, dalam pelukan ibu mereka, Julia Domna.

Pembunuhan ini diikuti oleh damnatio memoriae terhadap Geta, di mana namanya dihapus dari catatan publik, dan banyak pengikutnya dieksekusi atas perintah Caracalla. Hingga saat ini, hanya sedikit patung dan artefak yang menggambarkan Geta karena upaya penghapusan ini.Di Gladiator 2, Geta diperankan oleh Joseph Quinn. Nasibnya digambarkan sama dengan sejarahnya. Tetapi ada sedikit perbedaan di sana-sini demi memunculkan musuh baru.

Caracalla (Gladiator 2)

Marcus Aurelius Antoninus, atau lebih dikenal sebagai Caracalla, adalah Kaisar Romawi yang memerintah dari 198 hingga 217 M. Caracalla merupakan putra tertua Kaisar Septimius Severus dan permaisurinya, Julia Domna. Dia diangkat sebagai kaisar bersama oleh ayahnya pada 198, dan pada 209 adiknya, Geta, juga diangkat menjadi kaisar bersama. Setelah ayah mereka meninggal pada 211, Caracalla dan Geta berbagi kekuasaan, tetapi konflik antara keduanya berakhir tragis ketika Caracalla memerintahkan pembunuhan Geta untuk menguasai kekaisaran secara tunggal.

Caracalla terkenal karena beberapa kebijakan penting, termasuk Konstitusi Antonine atau Edik Caracalla, yang memberikan kewarganegaraan Romawi kepada semua pria bebas di kekaisaran. Ia juga membangun Pemandian Caracalla yang megah dan memperkenalkan mata uang baru, antoninianus. Namun, pemerintahannya juga diwarnai ketidakstabilan dalam negeri dan serangan bangsa Jerman. Caracalla meninggal pada 217, dibunuh oleh seorang tentara yang tidak puas.

Di Gladiator 2, Caracalla yang diperankan oleh Fred Hechinger diperlihatkan sebagai kaisar yang tiran dan kejam. Sumber-sumber kuno seperti Cassius Dio menggambarkannya lebih sebagai prajurit daripada kaisar. Nama "Caracalla" sendiri berasal dari pakaian khas yang sering ia pakai. Ia dikenal karena melancarkan kampanye militer besar, namun masa pemerintahannya dipenuhi pembunuhan dan pembersihan terhadap lawan-lawan politiknya, terutama setelah membunuh Geta dan menghapus semua jejak tentang saudaranya dalam sejarah Romawi, termasuk memerintahkan pembunuhan sekitar 20.000 pendukung Geta.

Macrinus (Gladiator 2)

Marcus Opellius Macrinus adalah Kaisar Romawi yang memerintah dari April 217 hingga Juni 218 M bersama putranya yang masih muda, Diadumenianus. Lahir di Caesarea, Mauretania Caesariensis (sekarang Cherchell, Aljazair) dari keluarga berkasta equestrian asal Berber, Macrinus menjadi kaisar pertama yang bukan berasal dari kelas senatorial dan juga kaisar pertama yang tidak pernah mengunjungi Roma selama pemerintahannya. Sebelum naik takhta, ia menjabat sebagai prefek praetorian di bawah Kaisar Caracalla dan akhirnya bersekongkol membunuhnya demi melindungi dirinya sendiri.

Setelah Caracalla tewas, Macrinus diangkat sebagai kaisar pada April 217 di provinsi timur Romawi dan dikonfirmasi oleh Senat, meskipun ia tidak sempat kembali ke Roma. Dia mencoba memulihkan stabilitas ekonomi dan diplomatik yang rusak akibat kebijakan Caracalla, termasuk membuat perjanjian damai dengan kerajaan-kerajaan seperti Parthia, Armenia, dan Dacia. Namun, reformasi fiskal yang dilakukan Macrinus menimbulkan ketidakpuasan di kalangan militer Romawi.

Melihat kesempatan dari situasi ini, Julia Maesa, bibi Caracalla, memimpin pemberontakan untuk mendukung cucunya yang berusia 14 tahun, Elagabalus, sebagai kaisar. Macrinus dikalahkan di Pertempuran Antiokhia pada 8 Juni 218. Dia mencoba melarikan diri ke Roma tetapi ditangkap di Chalcedon dan dieksekusi di Kapadokia. Putranya, Diadumenianus, juga ditangkap dan dieksekusi saat mencoba mencari perlindungan di Parthia.

Macrinus yang diperankan oleh Denzel Washington menjalankan perannya sebagai penjahat yang berada di belakang layar. Dia sukses memimpin Roma ketika dia berhasil membuat Geta membunuh Caracalla dan menghabisi Geta begitu ada kesempatan.

Commodus (Gladiator)

Commodus (161–192 M) adalah kaisar Romawi yang memerintah dari 177 hingga kematiannya pada 192 M. Ia sempat memerintah bersama ayahnya, Marcus Aurelius, hingga menjadi kaisar tunggal setelah kematian sang ayah pada 180 M. Masa pemerintahannya sering dianggap sebagai akhir dari masa keemasan Pax Romana, periode perdamaian dan stabilitas Romawi yang telah berlangsung lama. Meski menghadapi lebih sedikit konflik militer dibanding ayahnya, pemerintahannya diwarnai oleh intrik politik dan konspirasi, mendorongnya menjadi pemimpin yang semakin otoriter. Ia bahkan menciptakan kultus diri yang mempersembahkan dirinya sebagai dewa dan gladiator, serta sering bertarung di Colosseum.

Dalam film Gladiator (2000), Commodus diperankan oleh Joaquin Phoenix sebagai sosok yang ambisius dan kejam, yang haus akan kekuasaan dan penghormatan. Film ini menggambarkan Commodus yang penuh obsesi untuk mendominasi Romawi dan membangun citra dirinya, bahkan sampai membunuh ayahnya, Marcus Aurelius, demi naik takhta. Kehidupan Commodus dalam film ini, meskipun banyak dibumbui fiksi, tetap mencerminkan sisi otoriternya yang senang tampil di arena gladiator, seperti yang juga tercatat dalam sejarah.

Peraturan Menggunakan Angka Romawi

Nah, tadi kamu udah tau kalau angka romawi punya tujuh simbol penting. Karena simbol dalam angkanya terbatas, maka untuk menulis angka romawi ada beberapa peraturan yang harus kamu pahami dan ikuti.

Berikut ini adalah beberapa peraturan dalam menggunakan angka romawi, di antaranya adalah:

Sederhananya, penjumlahan dalam angka romawi terdiri dari angka besar yang kemudian diikuti oleh angka kecil.

Maksudnya gimana tuh? Jadi gini misalkan kamu bertanya-tanya, XI angka berapa ya?

Maka simbol pertama yang kamu baca adalah simbol X (angka 10) diikuti dengan simbol I (angka 1).

Contoh lain dalam peraturan ini adalah sebagai berikut:

Perlu kamu ingat juga bahwa penambahan dalam simbol angka romawi selalu berada di sebelah kanan.

Jadi semakin kanan angka romawi dalam sebuah simbol akan semakin kecil nilainya.

Sekarang aku mau tes pemahaman kamu dalam menulis angka romawi. Kali ini coba tulis  angka romawi 2020 dengan menggunakan prinsip penjumlahan dan dimulai dari angka yang lebih besar.

Untuk mempermudah menjawab angka romawi 2020, coba pecah dahulu mulai dari yang terbesar.

Nilai 2020 = 1.000 + 1.000 + 10 + 10

Maka angka romawi 2020 adalah M + M + X + X = MMXX.

Peraturan selanjutnya adalah mengenai sistem pengurangan dalam angka romawi.

Jika kamu mendapati ada angka yang lebih kecil sedang berada di depan angka besar (di sebelah kiri), artinya sedang terjadi pengurangan di situ.

Namun satu hal yang perlu kamu ingat, pengurangan hanya bisa terjadi sekali dan dalam jarak yang tidak jauh.

Misalkan satuan bisa dikurangi satuan atau ribuan bisa dikurangi ratusan.

Peraturan ini bisa kamu gunakan, misalnya kamu bingung, angka 9 romawi gimana ya?

Atau apa simbol dari angka romawi 4?

Nah di daftar tujuh simbol di atas kan gak ada tuh angka 9 dan angka 4. Gampangnya gini nih:

Artinya IX adalah angka romawi dari 9.

Ini juga cara yang sama untuk menulis angka romawi 4, berikut langkahnya:

Artinya IV adalah angka romawi 4.

Contoh lainnya dalam menulis angka romawi menggunakan sistem pengurangan, bisa kamu lihat di daftar berikut ini:

Kalau kamu sudah menghafalkan bentuk dan aturan dalam menulis angka romawi akan sangat mudah bagi kamu akan bisa menulis angka menggunakan angka romawi. Contohnya adalah seperti ini:

Untuk mempermudah kamu untuk menghafal angka romawi, berikut ini adalah tabel perkalian dengan menggunakan angka romawi, yang bisa kamu hafalkan.

Yuk Cobain Aplikasi Aku Pintar Sekarang Juga!

Jutaan siswa sudah menemukan minat, bakat dan kampus impian bersama Aku Pintar. Sekarang giliran kamu Sobat!

Sale Price:IDR 5,000.00 Original Price:IDR 10,000.00

Halo Sobat Zenius, kamu tentu sudah belajar tentang angka romawi di sekolah kan? Sebenarnya menulis angka 1,2,3,4 sampai angka romawi 2020, 2021 dan yang lebih besar sebenarnya tidak sulit lho.

Nah, lewat artikel ini, aku mau jelasin lengkap tentang sejarah munculnya angka romawi, hingga menulis dan menghitung dalam angka romawi.

Eits, tapi sebelum lebih jauh, aku mau tanya dulu nih, IV angka berapa? XI angka berapa?

Beberapa di antara Sobat Zenius pastinya sudah tahu jawabannya kan? Yap, betul sekali IV adalah 4 dalam angka romawi, dan XI adalah 11 romawi.

Nah, biar makin jago lagi menghitung angka-angka yang lebih besar, yuk belajar bareng!

Munculnya angka romawi berasal dari adanya peradaban yang paling lama berkuasa di muka bumi bernama Peradaban Romawi.

Melansir Britannica, peradaban Romawi Kuno tercatat mulai berkuasa pada tahun 27 SM (Sebelum Masehi) hingga 476 M (Masehi).

Meski sekarang bangsa ini sudah tidak lagi berkuasa, peninggalan Peradaban Romawi masih bisa kita saksikan dan pelajari sampai sekarang. Salah satunya adalah sistem angka romawi.

Selain angka, bangsa romawi juga memiliki peninggalan lainnya seperti Colosseum dan Bahasa Latin atau Bahasa Yunani yang menjadi induk dari berbagai bahasa di dunia.

Ngomong-ngomong mengenai peninggalan, angka romawi termasuk dalam sistem angka tertua yang masih terus digunakan dan dipelajari hingga sekarang lho.

Kalau kamu gak percaya, kamu bisa tengok peta dan temukan beberapa nama jalan yang terselip angka romawi di dalamnya.

Bahkan bahasa Indonesia juga memiliki sederet kata-kata yang diserap dari bahasa Latin seperti:

Iyes, bahasa Latin meskipun sudah tidak lagi digunakan dalam percakapan sehari-hari, masih tetap digunakan dalam bentuk tulisan.

Bahkan banyak istilah hukum yang dituliskan dalam bahasa Latin seperti:

Nah, itu tadi sekilas sejarah dan asal muasal dari angka romawi. Selanjutnya kita akan mulai menghafal bentuk dan cara penggunaan angka romawi ya.

Buat kamu yang belum punya aplikasi Zenius, yuk download dulu apps-nya dengan klik banner di bawah ini!

Download Aplikasi Zenius

Tingkatin hasil belajar lewat kumpulan video materi dan ribuan contoh soal di Zenius. Maksimalin persiapan elo sekarang juga!

Marcus Aurelius (Gladiator)

Marcus Aurelius Antoninus (121–180 M) adalah kaisar Romawi dari 161 hingga 180 M sekaligus seorang filsuf Stoik. Ia dikenal sebagai salah satu dari "Lima Kaisar Baik" terakhir dan pemimpin terakhir dalam periode damai Pax Romana. Sebagai putra dari Marcus Annius Verus, Marcus Aurelius diadopsi oleh Antoninus Pius, pengganti Kaisar Hadrian, sehingga ia menjadi pewaris takhta. Ia berkuasa bersama saudaranya, Lucius Verus, dan mengatasi banyak konflik militer, termasuk perang melawan Kekaisaran Parthia dan berbagai suku Jermanik dalam Perang Marcomanni. Masa pemerintahannya juga diwarnai oleh wabah Antonine, yang menewaskan jutaan orang, termasuk kemungkinan Lucius Verus.

Marcus adalah penulis Meditations, karya yang mengungkapkan pemikirannya sebagai filsuf Stoik dan masih dihargai hingga kini. Ketika Marcus meninggal, ia digantikan oleh putranya Commodus, yang banyak dianggap gagal meneruskan kebijakan baik ayahnya.

Dalam film Gladiator (2000), Marcus Aurelius diperankan oleh aktor Richard Harris. Film ini menggambarkan Marcus sebagai sosok bijaksana yang menginginkan kebebasan Romawi kembali ke era republik, tetapi ia justru dibunuh oleh Commodus (diperankan oleh Joaquin Phoenix), yang haus akan kekuasaan. Meskipun film ini menampilkan banyak aspek fiksi, karakter Marcus tetap mencerminkan kepribadiannya sebagai pemimpin Stoik yang filosofis dan berpikiran damai.

Baca Juga: Review Gladiator II: Perjuangan Lucius Menapak Bayangan Maximus

Anda mungkin ingin melihat